Ciri-Ciri Ulamak Adalah....
Ramai yang bergelar ulamak masakini sehingga masyarakat keliru apa definisi sebenarnya ulamak. Siapakah yang layak menjadi ulamak dan bagaimana baru seseorang dipanggil sebagai ulamak? Mari kita lihat apakah ciri-ciri yang melayakkan seseorang menjadi ulamak....
1. Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan: “Mereka adalah
orang-orang yang tidak menginginkan kedudukan, dan membenci segala
bentuk pujian serta tidak menyombongkan diri atas seorang pun.” Al-Hasan
mengatakan: “Orang faqih adalah orang yang zuhud terhadap dunia dan
cinta kepada akhirat, bashirah (berilmu) tentang agamanya dan senantiasa
dalam beribadah kepada Rabbnya.” Dalam riwayat lain: “Orang yang tidak
hasad kepada seorang pun yang berada di atasnya dan tidak menghinakan
orang yang ada di bawahnya dan tidak mengambil upah sedikitpun dalam
menyampaikan ilmu Allah.” (Al-Khithabul Minbariyyah, 1/177)
2.
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan: “Mereka adalah orang yang
tidak mengaku-aku berilmu, tidak bangga dengan ilmunya atas seorang
pun, dan tidak serampangan menghukumi orang yang jahil sebagai orang
yang menyelisihi As-Sunnah.”
3. Ibnu Rajab rahimahullah
mengatakan: “Mereka adalah orang yang berburuk sangka kepada diri mereka
sendiri dan berbaik sangka kepada ulama salaf. Dan mereka mengakui
ulama-ulama pendahulu mereka serta mengakui bahwa mereka tidak akan
sampai mencapai derajat mereka atau mendekatinya.”
4. Mereka
berpendapat bahwa kebenaran dan hidayah ada dalam mengikuti apa-apa yang
diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
“Dan orang-orang yang diberikan ilmu memandang bahwa apa
yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Rabbmu adalah kebenaran
dan akan membimbing kepada jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha
Terpuji.” (Saba: 6)
5. Mereka adalah orang yang paling memahami
segala bentuk permisalan yang dibuat Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam
Al Qur’an, bahkan apa yang dimaukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Demikianlah permisalan-permisalan
yang dibuat oleh Allah bagi manusia dan tidak ada yang memahaminya
kecuali orang-orang yang berilmu.” (Al-’Ankabut: 43)
6. Mereka
adalah orang-orang yang memiliki keahlian melakukan istinbath(mengambil
hukum) dan memahaminya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau
ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Kalau mereka menyerahkan kepada
rasul dan ulil amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang mampu
mengambil hukum (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil
amri). Kalau tidak dengan karunia dan rahmat dari Allah kepada kalian,
tentulah kalian mengikuti syaithan kecuali sedikit saja.” (An-Nisa: 83)
7. Mereka adalah orang-orang yang tunduk dan khusyu’ dalam
merealisasikan perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Katakanlah: ‘Berimanlah kamu
kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya
orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil
bersujud, dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami; sesungguhnya janji
Tuhan kami pasti dipenuhi”. Dan mereka menyungkur atas muka mereka
sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (Al-Isra: 107-109)
[Mu’amalatul ‘Ulama karya Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Umar bin Salim
Bazmul, Wujub Al-Irtibath bil ‘Ulama karya Asy-Syaikh Hasan bin Qasim
Ar-Rimi]
IMAM AS SYA’BI suatu saat dicela oleh seseorang,
kemudian beliau pun menanggapi si pencela,”Jika aku seperti yang engkau
katakan semoga Allah mengampuniku. Namun jika aku tidak seperti yang
engkau katakan semoga Allah mengampunimu.” (Adab Ad Duniya wa Ad Din,
hal. 216, karya Imam Al Mawardi)
Dari Abdullah Ibnu Umar Ibnu
Khattab, katanya: “Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu’adz ibnu
Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: “Apa yang
menyebabkan engkau menangis, wahai Mu’adz?” Kata Mu’adz: “Aku pernah
mendengar Rasulullah saw bersabda: “Orang-orang yang paling dicintai
Allah adalah mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika
mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir,
maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah para imam petunjuk dan para
pelita ilmu.”.
[Hadis riwayat Nasa’i, Al Bazzar dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6]
No comments:
Post a Comment
Thanks for visiting my blog and take some time off to read and May it benefit everyone. Everything that is good come from Allah and for every shortcoming come from me. I appreciate all your criticism, suggestion and comment. No permission needed to share as all belong to Allah. Jazakallahu Khaira (May Allah Reward You with Good) for your time and comment....